Jumat, 24 Desember 2010

Menangis bisa mengeluarkan racun dalam tubuh



Share
wandinews.com - Saat menghadapi kondisi yang rumit, tidak jarang menangis menjadi pilihan untuk melampiaskan emosi. Tahukah Anda bahwa menangis juga memiliki banyak manfaat positif juga untuk kesehatan tubuh?

Seperti yang dikutip dari Beliefnet, ada lima manfaat yang bisa Anda dapatkan setelah menangis dan berair mata.

1. Membantu penglihatan
Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.

2. Membunuh bakteri
Anda tidak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90 hingga 95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.

3. Mengeluarkan racun
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun. Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.

4. Mengurangi stres
Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.

5. Melegakan perasaan
Hampir semua orang pasti merasakan adanya kelegaan setelah menangis. Hal itu karena sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar. (wolipop.com)
"Read More. . ."

Selasa, 21 Desember 2010

Nabi Adam Perlu 21 Hari Buat Mengelilingi Dunia dengan Jalan Kaki?



Share
Benarkah Nabi Adam Perlu 21 Hari Buat Mengelilingi Dunia dengan Jalan Kaki?

Dari hasil diskusi ringan dengan seorang sahabat beberapa hari yang lalu, penulis terispirasi menulis artikel sederhana ini.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah Muhammad Saw. bersabda:

‘an abi-hurairata ‘anin nabiyyi shallaLla-hu ‘alaihi wa sallama qa-la khalaqalla-hu a-dama wa thu-luhu sittu-na dzira-’an tsumma qa-ladz habu fasallim ‘ala- ula-ika minal mala-ikati fastami’ ma- yuhayyu-naka tahiyyatuka watahiyyahu dzurriyatika faqa-la assala-mu ‘alaikum faqa-lu- assala-mu ‘alaika warahmatulla-hi faza-du-hu warahmatulla-hi fakullu man yadkhulul jannata ‘ala- su-rati a-dama falam yazalil khalqa yanqushu hatta- ala-na,

yang artinya:

“Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW beliau bersabda: Allah menjadikan Adam tingginya 60 hasta, kemudian (Allah) berfirman: Pergilah dan memberi salamlah kepada para malaikat itu, dan dengarkanlah mereka memberi hormat kepada engkau. Itulah kehormatan engkau dan keturunan engkau, lalu (Adam) mengucapkan: Assalamu ‘alaikum, maka (para malaikat) mengucapkan assalamu alaika wa rahmatullah, (para malaikat) menambahkan: warahmatullah, maka setiap orang yang masuk surga serupa dengan Adam (dalam hal perawakan/postur dan gambaran), dan manusia itu senantiasa bertambah kecil sampai sekarang.” (H.R. Bukhari)

Karena 1 hasta itu sekitar 18 inci, dan 1 inci itu 0,0254 meter maka tinggi Nabi Adam menurut hadist tersebut 60 hasta bila dikonversikan dalam meter menjadi 27,4320 meter (dibulatkan 30 meter).

Manusia paling tinggi di dunia yang masih hidup saat ini, menurut cataatan Guinness Book of Record adalah Sultan Kösen, pria asal Turki kelahiran 10 Desember 1982 ini tingginya 2,465 meter yang dihitung pada 11 Februari 2009 lalu.[1]

Berarti dapat disimpulkan bahwa tinggi Nabi Adam itu 12 kali tinggi manusia tertinggi di dunia saat ini atau 20 kali tinggi manusia dewasa pada umumnya jika dianggap tinggi rata-rata manusia dewasa saat ini dianggap 1,5 meter.

Hal ini diperkuat dengan pendapat dari seorang biologist dari dari Hebrew University yang bernama Dr. Shlomi Lesser dalam English section of the September 2001 issue of the Hebrew-English Israeli popular science journal “Ha-Mada Ha-Yisraeli B’Angleet V’Ivreet”, menyatakan bahwa human ancestor (leluhur manusia) menurut kalkulasi tingginya mesti 90 kaki (1 kaki=0,3048 meter, berarti 90 kaki=27,4320 meter), karena manusia mengalami penyusutan ukuran badan yang disebut dengan genetic bottleneck. [2]

Agar lebih mengasah intuisi, mari sedikit berhitung kasar menggunakan angka..

Jika 1 langkah kaki manusia saat ini 1 kaki (=0,3 meter), berarti 1 langkah kaki Sultan Kosen =0,3*(2,5/1,5)= 0,5 meter dan 1 langkah kaki Nabi Adam adalah 0,3*20= 6 meter.

Jarak dari tempat tinggal penulis di Jl.Tubagus Ismail VII No.60 ke kampus Teknik Kelautan ITB di Jalan Ganesa No.10 sekitar 2 km (2000 meter). Jika penulis pergi ke kampus dengan jalan kaki, 1 langkah kaki itu penulis anggap sama dengan 1 feet =0.3 meter. Sekali berangkat ke kampus rata-rata menghabiskan waktu 0,5 jam.

Keliling bumi di khatulistiwa sekitar 40.075,02 km dan di meridian sekitar 40.007,86 km sehingga rata-ratanya 40.041,47 km [3], jika dibulatkan kira-kira 40 juta meter.

Jika penulis hendak mengelilingi bumi dengan jalan kaki, hitungan kasarnya berarti penulis membutuhkan waktu 40 juta meter dibagi dua ribu meter dikali 0,5 jam sama dengan 10 ribu jam, sama dengan 417 hari. Berarti jika Nabi Adam pun hendak mengelilingi bumi dengan jalan kaki, membutuhkan waktu 417/24= 21 hari.

Semoga dengan tulisan sederhana ini, bertambah keimanan kepada Allah dan kepada kebenaran penyampai risalah Nabi Muhammad Saw. Wallahu’alam bishowab.

sumber:www.eekkoo.wordpress.com
"Read More. . ."
 

Buku Tamu

Recent post

©2010 tulisan-citra | Designer by Rinda's Template