Rabu, 21 Juli 2010

Penderitaan Bukanlah Kelemahan Melainkan Kekuatan*

malam semuaaaaaaaaaa....

sebelum tidur aku mau posting dulu ah.... abis sekitar seminggu aku bete makanya untuk menghibur diri dengan cara ngeblog....
pika24lahhhhh.... kok malah nangis sih citra.....

abis bete sama kerjaan... pengen punya kerjaan baru dengan situasi yang lebih nyaman dan tentunya dengan gaji yang lumayan deh.... pika21 tetep ya sama masalah itu....

ya udah lah dari pada bete terus mending aku ngeblog trus buat postingan baru aja....

kemaren baru dapet email dari temen, isinya bagus... jadi mau aku repost disini.... mudah-mudahan ga ada yang protes lagi ya tentang postingan aku....
pika26


ini dia artikelnya....

Penderitaan Bukanlah Kelemahan Melainkan Kekuatan*

By: agussyafii

Setiap kali kita mengalami peristiwa yang membuat kita bersedih atau menderita seringkali kita menutupinya atau menekan perasaan kita agar tidak terlihat lemah atau takut dianggap sebagai orang yang lemah iman sehingga bila ditanya 'apa kabar? kemudian kita menjawab, 'baik..!' Tanpa kita sadari kita menolak penderitaan.

Dilingkungan kita berada bila terjadi peristiwa duka cita, kehilangan orang yang kita cintai biasanya ada ungkapan, 'sudahlah, jangan menangis. Ikhlaskan saja kepergiannya.' atau ada juga yang mengatakan, 'kayak bukan orang beriman saja, begitu kok menangis.' Itulah sebabnya kita menekan perasaan kita, menekan emosi kita, tidak menunjukkan menangis di depan umum agar kita tidak dianggap sebagai orang yang lemah bahkan dianggap sebagai orang yang kufur.

Padahal bila kita memahami lebih dalam setiap duka cita dan penderitaan yang kita alami sesungguhnya banyak manfaatnya dalam hidup kita. Penderitaan dan duka cita yang sering kita alami sesungguhnya bukan kelemahan melainkan sebuah kekuatan yang ada di dalam diri kita. Ada beberapa manfaat di dalam penderitaan yang kita rasakan sebagai kekuatan.

Pertama, Pengalaman duka cita atau yang kita rasakan sebagai menderitaan justru mengajarkan kita pada limpahan kasih sayang Allah Subhanahu Wa ta'ala agar kita semakin dekat dan taat kepadaNya, dengan demikian limpahan kasih sayang Allah akan memenuhi hati kita dan hati kita memancarkan kasih sayangNya untuk semua orang yang disekeliling kita.

Kedua, penderitaan yang kita rasakan menjadikan kebahagiaan kita menjadi sempurna. Kebahagiaan sejati pada dasarnya adalah mengalami kegembiraan dan penderitaan secara seimbang. Hidup menjadi dinamis ketika semuanya datang silih berganti antara kebahagiaan dan penderitaan.

Ketiga, penderitaan membuat kita semakin peka terhadap penderitaan orang lain. Kita menjadi memiliki empati dan menghormati orang lain sebagai hamba Allah yang sama-sama dimuliakan. Kita tidak berani menghina, melecehkan, atau mencemooh orang lain karena kita merasakan betapa pahitnya sebuah penderitaan.

Keempat, ketika hati kita remuk redam, ingin menangis menangislah sesungguhnya apa yang kita rasakan sakitnya, dengan menangis merupakan salah satu cara untuk membersihkan hati kita. Menangislah kepada Allah agar diberikan kesabaran dalam menjalani hidup ini sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Apa yang disisimu akan lenyap dan apa yang disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an- Nahl : 96).

Wassalam,
agussyafii

4 komentar:

Akoey Jr. mengatakan...

garisbawahin point 3, bener kalo seseorang dimasa hidupnya berjalan mulus ga pernah menderita, kemungkinan besar dia ga kan peduli sama penderitaan orang lain.
makasih udh share..iya bagus nih postnya.. :-)

chietra mengatakan...

makasih akoeyyyyyyyyy.... :-)

d'uMbreLLa mengatakan...

citra lam kenaL...

postinganYa keren..q suKA bnget ma yG satU ini...:ok

chietra mengatakan...

@d'uMbreLLa: makasih.... semoga bermanfaat dan salam kenal juga yaaaaaaaaaaaa.... :-)

 

Buku Tamu

Recent post

©2010 tulisan-citra | Designer by Rinda's Template