Selasa, 25 Mei 2010

Jejaring sosial baru

sekarang situs jejaring sosial banyak banget ya... dulu waktu heboh sama friendster alias FS booming banget pada saat itu ya.... trus ada lagi facebook nyusul twitter, trus adalagi plurk....

masih belum faseh sama facebook n twitter, apalagi plurk belum pernah tau tuh kaya apa tampilannya.... ini adalagi jejaring sosial baru namanya KOPROL...


:ha?:Koprol????? kenapa ga salto atau loncat indah gitu ya namanya..... sengihnampakgigi

udah pada denger ya jejaring "koprol" ini... kalo aku si jujur belum tau, malah baru denger ini.... dan kalo baca ulasannya sekilas, jejaring ini cocok untuk kamu-kamu yang berprofesi sebagai wartawan...


tapi untuk jelasnya lagi baca sendiri ya....

Beruntunglah kita hidup di era blogging dan media sosial seperti sekarang ini. Kita bisa dengan mudah menemukan dan memilah-milah informasi yang kita perlukan. Hebatnya lagi, semuanya bersumber dari pengguna itu sendiri. User generated content, begitulah istilahnya.

Contohnya Koprol, sebuah layanan micro-blogging berbasis lokasi karya putra-putra Indonesia. Prinsipnya, melalui layanan ini, pengguna laptop atau telepon seluler bisa melakukan check-in (berbagi lokasi secara real-time), kemudian berbagi status dan memulai percakapan dengan pengguna lainnya.

Jika time-line di Twitter berdasarkan siapa yang kita follow, time-line kita di Koprol justru berisi status para pengguna lain di sekitar lokasi kita check-in. Di sinilah “pintu masuk” kita dalam menemukan teman-teman baru di samping bertemu teman-teman yang sudah dikenal sebelumnya, baik secara online maupun offline. Dari sinilah komunitas-komunitas virtual baru terbentuk.

Bagi profesi-profesi tertentu seperti wartawan, peneliti dan pengamat, layanan seperti Koprol tentu merupakan sarana yang menarik dalam memantau dan melacak fenomena-fenomena tertentu di dalam masyarakat. Saya mencoba mengelompokkan kegunaan Koprol bagi para jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Inilah di antaranya:

  1. Memantau komunitas: Dengan memantau sejumlah komunitas melalui layanan ini, seorang wartawan bisa dengan mudah mengetahui bentuk-bentuk komunitas yang sedang berkembang. Karena berbasis lokasi, secara umum tentu komunitasnya akan terbentuk berdasarkan domisili, tetapi tentu tidak tertutup preferensinya berangkat dari bidang-bidang tertentu. Benar, komunitas itu terbentuk berdasarkan kesamaan minat dan konteks.
  2. Sumber inspirasi: Apa yang menjadi percakapan di dalam komunitas maya semacam ini tentu akan menjadi indikator yang menarik bagi para jurnalis untuk mencari ide liputan atau tulisan. Terkadang apa yang diomongkan dalam komunitas seperti ini bisa saja berbeda dengan apa yang sedang terjadi dalam skala yang lebih besar — dalam skala nasional misalnya. Jika secara nasional sedang ramai diperbincangkan ketua umum sebuah partai yang baru terpilih, boleh jadi di komunitas virtual yang diomongkan justru pembukaan gerai burger yang baru di sebuah pemukiman atau mal.
  3. Sarana konfirmasi: Tidak terlalu sulit jika Anda ingin mendapatkan konfirmasi dan update dari komunitas ini. Jika terbetik berita ada peristiwa kebakaran atau meteor yang jatuh, Anda cukup mengecek siapa saja yang sudah check-in di sekitar lokasi kejadian. Ajukan pertanyaan dengan menyebutkan nama user yang dituju, besar kemungkinan Anda akan mendapatkan respon yang diperlukan. Anda juga bisa melacak siapa saja yang sudah memasang foto-foto kejadian di timeline-nya.
  4. Berinteraksi secara langsung: Di sinilah keunggulan layanan sosial seperti Koprol. Anda bisa dengan mudah berinteraksi langsung dengan tokoh atau subyek yang sedang Anda amati. Jika Anda sedang menulis soal fenomena kedai-kedai kopi di Jakarta, bukankah akan sangat mudah jika Anda memulainya dengan melacak cafe-cafe yang sudah memiliki akun di sini? Atau melemparkan pertanyaan ke teman atau follower Anda. Bukan sebuah keajaiban kalau Anda akan segera mengantongi jawaban-jawaban yang diperlukan.
  5. Sumber referensi: Anda juga bisa mengikuti komunitas yang hobi berbagi tautan-tautan informasi penting. Anda bisa memilah komunitas-komunitas tersebut berdasarkan kategori-kategori atau bidang-bidang tertentu. Hebatnya, informasi-informasi ini telah lebih dahulu mereka baca dan seleksi sehingga kita dengan mudah bisa langsung mengonsumsinya. Sebuah “direktori hidup”, bukan?
ada yang minat buat akunnya.... karya anak bangsa loh.... mudah-mudahan bisa booming kaya facebook n twitter ya....

12 komentar:

Unknown mengatakan...

koprol bukannya udah lama banget? Duluan koprol kan dari pada twitter? Hehe.. Makasih ya udah kasih info..

chietra mengatakan...

wah tu kannnnnnnnn.... maaf ya ga tau... cos ga terlalu mengupdate ttg jejaring sosial... ikut2 trend aja :D

Unknown mengatakan...

hehe.. Yang penting bisa kasih informasi tentang kopral.. Hehe.. Gabung ah.. Tapi masih betah di fb n twitter.. Hehe

chietra mengatakan...

makasih loe udah komen.... nanti boleh kan tuker2an artikelnya.... :-)

chietra mengatakan...

masa komentar ku ga bisa.... coba ya... tes...tes...tes :?

Rinda mengatakan...

duh aq baru dgr teh... :?
udah kebanyakan situs jejaring c teh, kdang suka lupa pass n id J:)

With Love,

|
|
V

Miss Rinda - Personal Blog

chietra mengatakan...

he'em dah kebanyakan ya nda... J:)

Rinda mengatakan...

ia teh lieur byk2 mah :#

lagi maleus jln2 k tmpt lain aq teh,huhu :(

With Love,

|
|
V

Miss Rinda - Personal Blog

chietra mengatakan...

ya udah nda istirahat... jgn jalan2 atuh bisi cape... mending naik angkot aja nda... J:)

aguestri mengatakan...

Untung koprol bukan koplo heheheh, pasti nggak paham. jangankan situ ane adja nggak paham

gubrak tuing-tuing dah

eh ini termasuk scam nggak sich????

chietra mengatakan...

scam itu apa ya.... :?

udah kebanyakan jejaring... jadi males lg mau ikut2 yang lain... FB aja udah bosen

:-)

Unknown mengatakan...

udah terlalu banyak jejaring sosial , hahaha

 

Buku Tamu

Recent post

©2010 tulisan-citra | Designer by Rinda's Template